Nikah Mutah Dilarang Karena, Wajib Cermati 4 Pernikahan Yang Haram Dalam Islam

Karena maksud dari nikah mutah hanya sebatas memenuhi syahwat saja.

Pernikahan india termewah 2019. Nikah mutah tidak membatasi jumlah istri nikah sunni dibatasi dengan jumlah istri hingga maksimal 4 orang. Maka dari itu kaum muslimin semuanya mengharamkan nikah mutah. Namun ali bin abi thalib radhiallahu anhu mengingkari pendapat ibnu abbas radhiallahu anhuma tersebut.

Sebagian sahabat seperti abdullah bin abbas radhiallahu anhuma membolehkan nikah mutah dan menyangka bahwa nikah mutah ini dibolehkan karena darurat. Nikah mutah dapat dilaksanakan tanpa wali dan saksi nikah sunni harus dilaksanakan dengan wali dan saksi. Sebagaimana diketahui bahwa nikah seizin orang tua atau wali itulah sebenarnya nikah yang disyariatkan yaitu dengan wali dan dua orang saksi.

Para ulama kaum muslimin telah sepakat tentang haram dan tidak sahnya nikah mutah. Kedua ayat ini merupakan larangan terhadap nikah mutah karena allah subhanahu wa taala berfirman karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka. Nikah mutah dalam bahasa indonesia disebut dengan istilah kawin kontrak.

Sedangkan islam tidak membolehkan penentuan batasan waktu dalam akad nikah. Apabilah telah terjadi maka nikahnya. Sedangkan dalam nikah mutah tidak didapati seperti itu sama sekali.

Hal ini juga ditegaskan dalam fathul bari ibnu hajar al asqalani menjelaskan bahwa pernikahan mutah praktiknya seperti nikah kontrak yang mana hukum kebolehannya sudah termansukh atau terhapus. Yaitu menikahnya seorang laki laki dengan seorang wanita dalam jangka waktu tertentu. Nikah tersebut menimbulkan bahaya besar karena pihak perempuan cenderung dipaksa untuk menikah dengan laki laki yang tidak disukainya demi kepentingan wali.

Satu hari tiga hari sepekan sebulan atau lebih. Nikah mutah tidak berakibat saling mewarisi antara suami istri nikah sunni menimbulkan pewarisan antara keduanya. Namun ternyata ada 4 jenis pernikahan yang dilarang dalam islam.

Nikah mutah nikah mutah disebut juga nikah sementara atau nikah terputus. Sebagaimana diketahui bahwa nikah seizin orang tua atau wali itulah sebenarnya nikah yang disyariatkan yaitu dengan wali dan dua orang saksi. Nikah mutah itu bermakna ijarah kontrak atau sewa karena akadnya berlangsung hingga ketetapan waktu tertentu.

Nikah mutah sama saja dengan akad kontrak untuk hubungan intim selama jangka waktu. Nikah mutah pernah diperbolehkan karena masyarakat islam saat itu masih dalam masa transisi dari zaman jahiliyah kepada islam. Nikah mutah merupakan sebuah pernikahan yang dibatasi dengan perjanjian waktu dan upah tertenu tanpa perwalian dan saksi.

Akan tetapi rasulullah saw kemudian melarang praktik nikah mutah.